Minggu, 18 Desember 2016

USAHA KREATIV DAN INOVATIF

Perkembangan era globalisasi tidak dapat di pungkiri bahwa kebutuhan konsumen semakin beragam. Hal tersebut membuat para pelaku bisnis memutar otak untuk selalu mencari peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Peluang tersebut bisa berupa melihat situasi pasar yang belum ditemukan namun konsumen membutuhkannya. Salah satunya adalah mengenai jasa cuci sepatu yang sekarang ini sangat marak beredar. Bukan haya mencuci sepatu jasa, melainkan mereka melakukan perawatan terhadap sepatu-sepatu tersebut. Hal tersebut dilakukan karena pada sekarang ini sepatu bukan lagi suatu hal yang dianggap tidak penting melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok dalam mode fashion, sehingga perawatan akan sepatu yang berharga fantastis perlu dilakukan.
Peluang usaha cuci sepatu memang sedang ngetren. Tapi, tahukah Anda siapa sosok di balik ngetren-nya layanan laundry sepatu di Indonesia? Dialah Tirta Mandira Hudhi. Anak muda kelahiran Karanganyar, 30 Juli 1991 yang juga memiliki “sambilan” sebagai seorang dokter.
Dengan kreativitasnya, Tirta Mandira Hudhi berhasil mendirikan bisnis cuci dan rawat sepatu Shoes and Care (SAC), serta membuka cabang dan kemitraan di berbagai kota besar di Indonesia. Hebatnya lagi, semua itu dilakukan sambil kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ia mengawali bisnisnya secara tak sengaja. Ceritanya, pria yang hobi mengoleksi sepatu itu membeli sebuah cairan pembersih sepatu premium bermerek Jason Mark, langsung dari luar negeri, seharga Rp 400 ribu per botol. Belakangan, dia merasa harga sebesar itu plus ongkos kirimnya terlalu mahal. Tirta pun menawarkan kepada teman-temannya sesama kolektor sepatu untuk menggunakan produk pembersih itu. Syaratnya: mereka bersedia menanggung sebagian harga belinya. Gayung bersambut, teman-temannya bersedia patungan menggunakan produk pembersih itu.
Saat itu, terbersit di pikiran Tirta untuk mengomersialkan jasanya tersebut. Namun, ia tengah disibukkan praktik di berbagai rumah sakit sebagai syarat kelulusannya. Alhasil, dia memendam dulu niat bisnisnya. Beberapa waktu kemudian, ide berbisnis poles sepatu kembali bersinar di benak Tirta, tepatnya saat Gunung Kelud meletus. Ketika itu, seluruh sepatunya di tempat kos dan sepatu mahasiswa penghuni kos lainnya, terbungkus debu vulkanik yang cukup tebal. Nah, saat Tirta mencuci sepatu-sepatunya, teman-teman yang lain justru turut menitip cuci sepatu mereka ke dirinya. “Dari situlah tercetus ide membuka jasa perawatan sepatu tetapi dengan harga terjangkau dan terbuka untuk semua jenis bahan sepatu,” ungkapnya seperti kami kutip dari SWA.
Soal tempat, dia tak ambil pusing. Berhubung masih coba-coba, ia menawarkan jasanya dari emperan kosnya. Sambil jalan, ia membuat akun Instagram dan Twitter Shoes and Care di @shoesandcare. Ternyata netizen merespons antusias unggahan foto-foto SAC. Sejak itu, para pelanggan terutama yang bertempat tinggal di sekitar kosnya, ramai berdatangan.
Melihat animo pelanggan yang meningkat, Tirta memutuskan membuka toko perdananya yang berlokasi di Alun-alun Kidul Yogyakarta. Modal sebesar Rp 25 juta dia gelontorkan sebagai biaya sewa tempat, desain interior dan operasional toko. Pembukaan tokonya pada September 2014 ternyata bertepatan dengan momen ulang tahun Yogyakarta. Akal kreatif Tirta pun kembali berputar. Ia lantas memanfaatkan momentum istimewa itu untuk mempromosikan jasanya. “Saya buat promo, Jogja Free Wash. Saya sebenarnya gambling saja, kalau laku ya syukur, kalau tidak ya anggap aja pelajaran memulai usaha,” ucapnya enteng.
Ternyata di luar dugaan promonya disambut meriah. Tak kurang dari 1.200 orang mengantre di depan tokonya membentuk barisan sepanjang 200 meter. Sejak itulah SAC menjadi semakin populer. Selain popularitas, hal tersebut juga memberikan pemahaman atas batas kapasitas pelayanannya. Sebab, dengan dibantu tiga orang saat itu, Tirta hanya mampu menangani 600 pasang sepatu dalam tempo tiga jam. Berangkat dari situ, Tirta kemudian membuka toko kedua yang masih berlokasi di Yogyakarta.
Berhubung Tirta turut memasarkan jasanya melalui kanal digital, pelanggannya berdatangan dari luar kota Yogyakarta seperti Jakarta, bahkan dari luar negeri yakni Singapura dan Australia. Antusiasme para pelanggan ternyata tercium oleh rekan-rekannya, sesama wirausaha muda Yogyakarta. Tirta kemudian “dikompori” mereka untuk langsung merambah DKI. Namun, sebagai wirausaha pemula, ia mengaku sangat berhati-hati. “Saya pengusaha daerah, kalau ke Jakarta tidak total maka akan hancur usaha ini. Berbeda dari usaha atau merek yang dari Jakarta masuk ke daerah, sepertinya lebih mudah diterima,” ia menjelaskan.Hanya saja, setelah menemukan tim yang cocok, ia baru berani membuka toko di Jakarta pada Maret lalu, berlokasi di Jl. Mendawai. Belakangan, dia juga kian gencar memasarkan jasanya melalui media sosial dan situs webnya di www.shoesandcare.com. Caranya, dengan mengunggah video proses pencucian dan perawatan sepatu pelanggannya ke berbagai kanal digital. Langkah ini sempat memicu kekhawatiran teman-temannya. Pasalnya, dengan cara itu, otomatis rahasia dapur SAC terbuka lebar. “Tetapi, sebagai pecinta sepatu, saya tentu ingin tahu sepatu kesayangan saya diapain saja selama perawatan? Dikasih chemical apa? Seperti itu,” ungkapnya. Karena itu, imbuhnya, justru pelanggannya akan kian loyal jika ditampilkan videonya.
Malah, kini SAC bertindak lebih jauh lagi untuk merawat kepercayaan pelanggan. Caranya, menggelar sambungan telepon video langsung ke ruang cucinya agar pelanggan yang penasaran bisa melihat langsung proses pengerjaannya. “Mereka juga bisa datang langsung ke toko, terbuka. Nampaknya sihberantakan ya, tetapi justru ini yang memikat trust-nya pelanggan,” ujar Tirta blak-blakan.
Bisnis Tirta kini nampaknya mulai agak merambah ke hulu. Pasalnya, berkat bantuan temannya, dia mampu meracik sendiri separuh dari produk pembersihnya yang kemudian diberi merek Androws. “Khusus Androws, saya sebagai investor, teman saya yang menjalankan. Nah, gara-gara Androws ini juga kami akhirnya diundang ikut event pameran Jasa Cuci se-Asia Tenggara di Singapura. Kalau dievent tersebut kami sukses, kami akan buka di Singapura,” ujar Tirta, sekaligus membocorkan rencana bisnisnya ke depan.
Saat ini SAC dikembangkan dengan cara membuka kemitraan. Tirta belum tertarik dengan konsep franchise. “ Karena dengan kemitraan kami lebih leluasa mengatur dan menyamakan quality control. Waralaba terlalu beresiko untuk jasa perawatan sepatu. Karena membutuhkan skill yang tinggi sehingga harus dkontrol terus,” ujarnya.
Bukan hanya kepercayaan pelanggan yang meningkat, sejumlah orang pun berminat menjadi investor. Kini, toko mitra SAC sudah terdapat di Jl. Panglima Polim (Jakarta), Bintaro (Tangerang), Solo dan Medan. Dengan harga jasa Rp 30-150 ribu, satu gerai SAC bisa meraup omset Rp 30-60 juta per bulan.
Apa kesulitan dalam mengelola SAC? “Kesulitannya dalam soal deadline. Karena proses pengerjaan manual dan mengutamakan kualitas, ketika orderan membludak, membuat estimasi menjadi molor dan customer kecewa. Hal ini problem utama kami, apalagi kami adalah pelopor di bidang ini,” katanya.
Meski kini bermunculan usaha sejenis namun tak membuat Tirta gentar. Ia justru menjadikan pesaing itu sebagai motivasi untuk lebih maju dan innovatif. Baginya sebuah bisnis tanpa kompetisi itu membosankan. Dengan memiliki kompetitor, seorang pebisnis akan melakukan inovasi karena jika sebuah bisnis tanpa inovasi maka di situlah ia akan berakhir.

Sumber : http://shoesandcare.com/


Senin, 14 November 2016

ANALISIS SWOT KUNCORO WIBOWO PENGUSAHA HARDWARE MERK “KRISBOW”

ANALISIS SWOT
KUNCORO WIBOWO PENGUSAHA HARDWARE MERK “KRISBOW”

Anak Glodok
Jangan bayangkan Kuncoro Wibowo adalah anak juragan kaya di Glodok. Wong Jin, ayahnya, hanya memiliki toko peralatan keras berukuran 3×3 meter. Namun, fase belajar Kuncoro Wibowo tidak lama, ayahnya meninggal dan beliau harus berjibaku bersama saudara-saudaranya untuk meneruskan tersebut. Beruntung, sejak kecil Kuncoro Wibowo dan saudaranya termasuk pekerja keras. Menurut Alex Widjaja, sahabat dari Wong Jin sekaligus pemilik toko di kawasan Glodok, anak-anak Wong Jin membantu ayahnya dengan rajin, bekerja sangat keras tiap harinya. Tetangga-tetangga Wong Jin yang lain juga mengungkapkan keterkejutan yang sama, tidak ada yang menyangka Grup Kawan Lama (GKL) dapat berkembang dari kios 3×3 menjadi toko hardware terlengkap dan terbesar di Asia Tenggara.

Prinsip Sukses Kuncoro Wibowo
“I want to be something different. Saya kalau sudah punya keinginan, harus dapat,” ucap Kuncoro Wibowo yang membantu ayahnya sejak masih SD. Beliau dan saudara laki-laki akan membantu melayani toko, sedangkan saudara perempuan akan menjadi kasir. Prinsip Kuncoro Wibowo adalah learning by practicing. Lakukan saja, apabila salah, tinggal diperbaiki. “Kami terus membuat kesalahan dan memperbaiki kesalahan tersebut sampai mandiri, sampai dilepas oleh ayah,” ujar Kuncoro Wibowo. Kematangan bisnis beliau terbentuk dengan natural atas bimbingan ayahnya.
Disiplin dan kerja keras juga diterapkan sejak kecil. Ketika umur 17 tahun, Kuncoro Wibowo sering diutus ke luar negeri untuk mencari produk-produk perkakas dan bernegosiasi sendiri agar bisa menjadi agen produk tersebut. Istilahnya, dia benar-benar terjun sendiri sejak kecil, merasakan kesempatan dan timing yang pas untuk menjual suatu produk luar negeri di Indonesia. Pengembangan bisnis juga menjadi salah satu fokus utamanya. Ketika mendapatkan keuntungan, beliau fokus untuk menginvestasikan keuntungan tersebut kembali ke bisnis, bukan untuk kepentingan pribadi.
Kebanyakan toko hardware serupa di Indonesia hanyalah sekelas UKM, bukan korporasi besar seperti Ace Hardware dan Index, dua brand utama yang dimiliki oleh GKL. Salah satu kunci lain GKL adalah mereka hanya mau mendistribusikan merek-merek perkakas tiga besar dunia untuk masing-masing kategori produk. Namun, meskipun hanya mengambil tiga merek untuk tiap kategori produk, GKL memastikan bahwa variasi produk sangat lebar. Apa saja Anda bisa dapatkan, dan dipastikan kualitas tinggi karena termasuk tiga besar dunia untuk produk tersebut.

Percaya Pada Orang Anda
Terakhir, Kuncoro Wibowo juga sangat percaya bahwa orang berkualitas akan membantu kesuksesan bisnisnya. Beliau sangat percaya terhadap beberapa orang, contohnya Rudy Hartono untuk mengembangkan Ace Hardware Indonesia di dunia retail, Tony Sartono sebagai jendral pasukan penjualan (atau lebih resminya direktur marketing), dan Paulus Ong yang berhasil membesarkan Index. Kuncoro Wibowo berterimakasih terhadap orang-orang dekatnya tersebut karena membantu membesarkan Grup Kawan Lama.

ANALISIS SWOT
      a.     Strength
Pengalaman hidupnya yang mandiri sudah memberikan kekuatan bagi dirinya sendiri dalam mengatasi hidup.
–          Selalu belajar dan memperbaiki kesalahan
–          Selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan
–          Tegar dalam berusaha
–          Selalu disiplin dan bekerja keras demi meraih kesuksesan
–          Kuncoro Wibowo mempunyai motto hidup, “I want to be something different. Saya kalau sudah punya keinginan, harus dapat",

1.      b.     Weakness
–          Kuncoro Wibowo selalu percaya kepada karyawannnya, ini bisa menjadi boomerang bagi usahanya karena terlalu percaya dengan orang lain tidak selamanya berimbas baik atau dapat dikhianati.

    c.      Opportunity
–          Dengan pengalamannya yang mencari produk agen ke luar negeri sendiri, membuat ia faham bagaimana bernegosiasi dengan pasar asing dan Indonesia.
–         Beliau mampu melihat keadaan bahwa jika mendirikan perusahaan di Indonesia ia tau bahwa produknya akan di tiru perusahaan luar dengan harga yang lebih murah, sehingga ia membangun perusahaannya di luar negeri dan menjualnya ke seluruh negara.

   d.     Threats
–          Banyak muncul pengusaha-pengusaha sejenis yang lebih sukses dan terkenal. Terutama yang memiliki waralaba dari luar negeri.
–          Perebutan pasar dengan kaum investor luar negeri semakin luas



Jumat, 29 Januari 2016

PENGALAMAN KELAS DALAM PERKULIAHAN

Teknik Industri merupakan sebuah jurusan dalam bidang teknik yang mencakup pembahasan mengenai dunia perindustrian. Banyak hal-hal yang dipelajari dalam dunia teknik industri dimulai dari dunia manufactur, perhitungan biaya, analisa perancangan dan yang lain sebagainya . berkuliah di jurusan teknik industri juga bukan hanya mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan industri tersebut melainkan mempelajari juga masalah-masalah dasar seperti kalkulus, fisika, kimia, atau bahasa inggris. Akan tetapi selama berkuliah terdapat sejumlah mata kuliah yang disukai, dalam arti menyukai mata kuliah tersebut dari sekian banyak aspek, seperti cara dosen tesebut mengajar, pembahasan mata kuliah tersebut, tingkat pemahaman mata kuliah tersebut dan yang lainnya. Salah satu  mata kuliah yang saya tidak sukai adalah mata kuliah ORAGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAN, alasannya adalah vara mengajar dosen yang membosankan dan tidak ada interaksi kepada mahasiswa dan juga sistem penilaian yang cenderung harus full dari buku bukan dari pemahaman mahasiswa dengan mata uliah yang saya sukai adalah mata kuliah PENELITIAN OPERASIONAL. Alasannya adalah bukan karena materi yang dipelajari, sebagian besar materi bersifat hitungan dan saya cenderung bosan dengan hitungan karena saya berasal dari jurusan IPA, saya lebih suka dengan mata kuliah yang bersifat menganalisis kasus dan memberikan solusi. Atau karena pemahamannya, menurut saya pemahaman di mata kuliah PENELITIAN OPERASIONAL cenderung rumit karena banyak rumus-rumus yang digunakan serta melakukan beberapa kali perhitungan. Alasannya adalah, saya menyukai dan mengagumi dosen tersebut. Dosen tersebut bernama Kak Adi Pramudya S.T. Saya memanggil kak karena ia angkatan tahun 2010 sedangkan saya mahasiswa angkatan 2013, jadi terlalu tua jika saya memanggilnya kakak. Ada apa dengan kak Adi Pramudya ini ?? cara mengajarnya cukup interaktif tapi saya sudah sering menjumpai dosen yang interaktif seperti dia, atau cara memberi nilai yang mudah juga banyak dosen yang mudah dalam memberikan nilai dengan mudah. Tetapi dosen ini unik, uniknya adalah ia seorang entrepreneur muda yang sukses menggarap sebuah lahan pertanian rempah-rempah menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Banyak mahasiswa yang tidak menyukainya dengan alasan penguasan materi dari nya masih cenderung sedikit, kalau menurut saya mungkin wajar saja karena ia baru lulus saja 2014. Tapi bukan itu yang menjadi titik perhatian saya, yang saya fikirkan adalah titik akhir dari berkuliah adalah mempunyai pekerjaan yang layak serta gaji yang memuaskan. Dan ia berhasil merubah mainset saya menjadi lebih visioner. Ia mengajarkan bahwa kuliah bertahun-tahun dengan nilai luar biasa belum menjamin mahasiswa tersebut bisa sukses, tetapi mahasiwa yang dapat mengeluarkan ide kreativ nya dalam menciptakan sebuah peluang usaha itu menjadi titik perhatian penting. Saya menggangap bahwa selama ia berkuliah di jurusan teknik industri tidak ada gunanya, karena pada akhirnya ia hanya menjadi seorang entrepreneur dalam bidang Agribisnis. Ternyata saya salah, banyak perhitungan atau metode yang ia terapkan dalam usahanya tersebut seperti persediaan barang, transportasi dan yang lain sebagainya. Kini usahanya beromset 300 jt perbulan tetapi dengan penampilan nya yg low profile seperti tidak layak ia mendapat omset penghasilan sebesar itu. Intinya adalah saya menyukai kelas nya tersebut dalam mata kuliah PENELITIAN OPERASIONAL adalah bukan karena perkuliahnnya melainkan sosok nya yang sangat interaktif dan memotivasi banyak mahasiswa, pembawaanya yang humoris namun tegas membuat suasana kelas tidak membosankan. “Hidup itu hanya 2 pilihan mau berubah atau tidak sama sekali, jika mau mengambil pilihan pertama percayalah bahwa nasib mumgkin akan berubah, namun jika pilihan kedua tidak ada pilihan nasib yang berubah – ADI PRAMUDYA”

Rabu, 06 Januari 2016

10 teknik penelitian

MACAM-MACAM METODE PENELITIAN

A. Pengertian Metode Penelitian
Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy Ruslan,2003:24).
Sedangkan pengertian penelitian, diantaranya :
1. Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah ( Sutrisno Hadi, 2007:3 ) [1]. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa metode ilmiah ialah langkah-langkah pemecahan suatu masalah yaitu sebagai berikut:
a. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.
b. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.
c. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.
d. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
e. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.
Adapun Noto Atmojo mengungkapkan bahwa metode ilmiah memiliki criteria, antara lain :
a. Berdasarkan fakta d. Menggunakan hipotesis
b. Bebas dari prasangka e. Menggunakan ukuran objektif
c. Menggunakan prinsip analisis
2. Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “ penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis.
B. Macam - macam Metode Penelitian
Banyak metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian social dan pendidikan. Mc. Milan membagi macam-macam metode penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan, antaralain[2]:
1. Pendekatan Kualitatif
a. Metode Etnografis
Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan. Contoh penelitian dalam pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi”.
b. Metode Historis
Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu [3].
Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “
c. Metode Fenomenologis
Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan oranglain.
d. Metode Studi Kasus
Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antaralain[4]:
1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi
2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif
Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:
1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan
2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari
3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi
e. Metode Teori Dasar
Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui beberapa langkah penelitian, antaralain:
1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris
2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki lapangan
3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil
4. Peneliti harus melakukan ekplorasi
5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi
6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk bangunan hipotesis barunya.
f. Metode Studi Kritis
Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll. Peneliti feminis memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain:
1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.
2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus
2. Pendekatan Kuantitatif
a. Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.
2.Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
3.Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama
Syarat penelitian deskriptif:
1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.
3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable
Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau
b. Metode Komparatif
Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.
c. Metode Korelasional
Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebaaai berikut
1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain cenderung turun.
2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.
3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara keduanya.
4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain.
Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:
1. Mengukur hubungan antar variable
2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas
3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental
d. Metode Survey
Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi komponen informasi ilmiah, yakni [5]:
e.

f. Metode Ekpos Fakto
Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.
g. Metode Tindakan
Metode Tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas.