Sabtu, 03 Juni 2017

Review Jurnal Sistem Manajemen Mutu

Kali ini saya akan mengulas atau mereview sebuah penulisan berupa jurnal mengenai sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 di PT. Sahabat Rubber Industries, Malang. Salah satu standar sistem manajemen mutu yang populer adalah ISO 9001 yangdiakui secara global. ISO 9001 merupakansistem manajemen mutu (Quality Management System) yang bertujuan untuk menjadi pedomanbagi semua pihak dalam suatu organisasi untuk menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten, transparan, dan berkelanjutan. Pedoman-pedoman yang disusun dalam ISO 9001 merupakan suatu proses, mulai dari pelanggan sebagai orientasi keberhasilan, input ke dalam masing-masing proses, dan output yang dihasilkan dari setiap proses (Rangkuti, 2013). ISO 9001 menetapkan persyaratanpersyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan (Gaspersz, 2005). Salah satu perusahaan yang menerapkan ISO 9001 adalah PT. Sahabat Rubber Industries yang bergerak di bidang industri selang gas LPG (Liquid Petroleum Gas). PT. Sahabat Rubber Industries berusaha menjalankan perusahaan agar tetap eksis dalam persaingan dunia usaha dengan meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan pengelolaan sistem manajemen mutu perusahaan. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan, PT. Sahabat Rubber Industries menetapkan ISO 9001 sebagai standar sistem manajemen mutu. PT. Sahabat Rubber Industries pernah memiliki sertifikat ISO 9001 dan audit eksternal terakhir yang dilakukan terjadi pada tahun 2010. Namun karena terjadi kebakaran pabrik pada akhir 2012, sistem manajemen mutunya tidak berjalan lagi. Perpanjangan sertifikat yang seharusnya dilakukan pada tahun 2013, gagal dilakukan karena perusahaan vakum.
            PT. Sahabat Rubber Industries ingin memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 untuk jaminan mutu manajemen. Sebelum mengajukan proses sertifikasi, perusahaan ingin melakukan pengkajian penerapan sistem manajemen mutu agar proses sertifikasi dapat berjalan dengan baik sehingga sertifikat dapat diperoleh. Untuk menganalisis tingkat penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan digunakan metode gap analysis tools. Analisis ini menggunakan beberapa indikator. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap karyawan perusahaan untuk mengetahui kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu. Hasil gap analysis checklist menunjukkan bahwa pelaksanaaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di perusahaan belum baik. Presentase penilaian menunjukkan bahwa klausul 8 menjadi klausul dengan nilai terendah (66%), sedangkan presentase tertinggi ada pada klausul 4 (92%). Kendala utama yang dialami perusahaan adalah tingkat pemahaman karyawan terhadap ISO 9001:2008 masih rendah dan tidak maksimalnya fungsi management representative. Perusahaan harus melakukan banyak perbaikan untuk memperbaiki sistem manajemen mutunya agar proses sertifikasi dapat berjalan lancar.


Sumber : Jurnal Rekayasa dan Manajemen Industri, Teknik Industri Brwaijaya (http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/download/173/206



Tidak ada komentar:

Posting Komentar