Minggu, 04 Januari 2015

IPTEK dan Kemiskinan


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
amun walaupun banyak orang yang egois, kita harus bersyukur karna masih banyak orang yang mau perduli untuk mencari cara dalam mengatasi permasalahan kemiskinan ini, salah satunya dengan memanfaatkan IPTEK yang menjadi issue hangat di dunia internasional. Banyak negara-negara yang berlomba-lomba menciptakan IPTEK yang canggih yang dapat membantu memajukan negara mereka. Seperti menciptakan sesuatu yang daat mempermudah pekerjaan mereka.
IPTEK sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, dari hal kecil sampai sesuatu yang rumit dikerjakan manusia dengan bantuan IPTEK. Maka dari itu IPTEK sendiri di tuntut dapat membantu menyelesaikan masalah rumit yang dialami Indonesia sejak lama yaitu kemiskinan.
Berikut adalah beberapa strategi mengurangi angka kemiskinan dengan memanfaatkan IPTEK :
1. Menyadarkan Masyarakat untuk Berpartisipasi dalam memanfaatkan IPTEK
                Saat ini kesadaran masyarakat terhadap IPTEK yang dapat mengurangi angka kemiskinan sangatlah rendah, maka dari itu cara paling mudah untuk meyakinkan mereka yaitu dengan meminta bantuan kepada pihak yang berkepentingan, pihak ini kita ajak untuk bekerja sama dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya IPTEK.
2. Infomobilitasi
                Infomobilitasi adalah suatu kegiatan partisipatif yang memastikkan IPTEK berdampak optimal dalam pembangunan komunitas tertentu.

3. Menyediakan Akses Informasi
                Menyediakan akses bersama dalam bentuk komputer dan internet serta bentuk-bentuk IPTEK  lainnya dalam suatu tempat yang disebut telecenter atau comunity acces point adalah cara paling realistis untuk menjangkau kalangan masyarakat miskin.

4. Mengembangkan SDM
                Dalam konteks pengentasan kemiskinan, mengembangkan SDM adalah program  utama pembangunan. Dipercaya bahwa rendahnya inisiatif masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan dengan cara mereka sendiri adalah salah satu faktor penghambat pembangunan.

5. Membangunan kepemimpinan yang menjadi tauladan
                Upaya mengatasi kemiskinan dengan memanfaatkan IPTEK akan berjalan dengan baik jikalau ada dorongan dari pemimpin lokal baik formal atau informal.

6. Kemitraan
                Tentunya  inisiatif menurangi kemiskinan dengan menggunakan IPTEK ini tidak dapat dilakukan tanpa kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait sesuai kompetensinya masing-masing.
IPTEK dengan Kemiskinan, terutama yang ada di Negara-negara Berkembang seperti Indonesia ini adalah kedua nya saling berhubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar