Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya
penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
amun walaupun banyak orang yang egois, kita harus bersyukur
karna masih banyak orang yang mau perduli untuk mencari cara dalam mengatasi
permasalahan kemiskinan ini, salah satunya dengan memanfaatkan IPTEK yang
menjadi issue hangat di dunia internasional. Banyak negara-negara yang
berlomba-lomba menciptakan IPTEK yang canggih yang dapat membantu memajukan
negara mereka. Seperti menciptakan sesuatu yang daat mempermudah pekerjaan
mereka.
IPTEK sendiri sudah menjadi bagian
dari kehidupan manusia, dari hal kecil sampai sesuatu yang rumit dikerjakan
manusia dengan bantuan IPTEK. Maka dari itu IPTEK sendiri di tuntut dapat
membantu menyelesaikan masalah rumit yang dialami Indonesia sejak lama yaitu
kemiskinan.
Berikut adalah beberapa strategi
mengurangi angka kemiskinan dengan memanfaatkan IPTEK :
1. Menyadarkan Masyarakat untuk
Berpartisipasi dalam memanfaatkan IPTEK
Saat ini kesadaran masyarakat terhadap IPTEK yang dapat mengurangi angka
kemiskinan sangatlah rendah, maka dari itu cara paling mudah untuk meyakinkan
mereka yaitu dengan meminta bantuan kepada pihak yang berkepentingan, pihak ini
kita ajak untuk bekerja sama dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya
IPTEK.
2. Infomobilitasi
Infomobilitasi adalah suatu kegiatan partisipatif yang memastikkan IPTEK
berdampak optimal dalam pembangunan komunitas tertentu.
3. Menyediakan Akses Informasi
Menyediakan akses bersama dalam bentuk komputer dan internet serta
bentuk-bentuk IPTEK lainnya dalam suatu tempat yang disebut telecenter
atau comunity acces point adalah cara paling realistis untuk menjangkau
kalangan masyarakat miskin.
4. Mengembangkan SDM
Dalam konteks pengentasan kemiskinan, mengembangkan SDM adalah program
utama pembangunan. Dipercaya bahwa rendahnya inisiatif masyarakat dalam
menanggulangi kemiskinan dengan cara mereka sendiri adalah salah satu faktor
penghambat pembangunan.
5. Membangunan kepemimpinan yang
menjadi tauladan
Upaya mengatasi kemiskinan dengan memanfaatkan IPTEK akan berjalan dengan baik
jikalau ada dorongan dari pemimpin lokal baik formal atau informal.
6. Kemitraan
Tentunya inisiatif menurangi kemiskinan dengan menggunakan IPTEK ini
tidak dapat dilakukan tanpa kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait sesuai
kompetensinya masing-masing.
IPTEK dengan
Kemiskinan, terutama yang ada di Negara-negara Berkembang seperti Indonesia ini
adalah kedua nya saling berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar