Akhir-akhir ini banyak sekali
orang-orang yang tidak mementingkan sosialisasi, karena menurut mereka
sosialisasi tidak penting. Entah apa yang ada dalam benak mereka. Sebenernya,
saya gak tau jelas detail arti dari Anti-Sosial (Ansos) itu sendiri. Tapi saya
pernah membaca sebuah buku tentang pentingnya sosialisasi,
Ceritanya
kira-kira begini, di Eropa, suatu ketika di rumah penitipan yatim piatu, Dokter
dan perawat sangat heran, bahwa dalam beberapa bulan ini, semua bayi yang ada
di dalam ruangan itu sering menangis sepanjang malam, kecuali seorang bayi.
Tidak hanya bayi yang satu itu, tetapi setiap bayi yang ada dalam tempat tidur
yang sama, jadi, walaupun bayi itu berganti, bayi yang ada dalam tempat tidur
yang sama, tetap tidak menangis, bukan seperti bayi-bayi lainnya. Melihat itu
sang Dokter berusaha mencari kemungkinan apa penyebabnya.
Tidak berapa
lama kemudian, diketahui bahwa pagi-pagi sekali setiap hari, seorang perempuan
yang menjaga kebersihan ruangan, sebelum masuk ke ruangan, yang pertama kali
dia lakukan adalah mengambil, menimang, memeluk bayi yang ada dalam tempat
tidur bayi yang sama. Bayi yang membuat Dokter dan perawatnya heran, dan ingin
tahu mengapa setiap bayi yang ada di dalam tempat tidur itu, selalu tidur
nyenyak sepanjang malam. “Hhhm, baru Saya mengerti, mengapa bayi yang ada di
sana”, bisik Dokter yang merawatnya
Seperti bayi di
atas, karena sentuhan, pelukan, hubungan yang didapatkannya dari orang lain
membuat dia lebih tenang, bisa tidur lebih nyenyak. Kita sebagai manusia
pada dasarnya juga begitu. Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia perlu
orang lain. Mulai dari saat kelahiran saja manusia itu membutuhkan orang lain
di sekitarnya. Semakin tua seseorang, keberadaan, hubungan-hubungan itu semakin
dibutuhkan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa hidup memyendiri,
terisolasi secara sosial, sama buruk efek nya dibandingkan kebiasaan merokok,
makanan tidak sehat, obesitas.
Penelitian pada
suku-suku yang terkenal dengan banyaknya jumlah penduduknya yang berusia di atas
100 tahun, atau dikenal dengan istilah centenarian seperti suku Hunza di
Pakistan, Okinawa di Jepang, Vilcabamba di pegunungan equador, dan
Abkhasia di kaukasus, hubungan, ikatan sosial yang kuat, tidak hanya dalam
keluarga besar, tetapi juga dengan tetangga dan masyarakat luas merupakan ciri
khas kehidupan mereka. Di Abkhasia misalnya, kesejahteraan seseorang bukan
dinilai dari banyaknya uang yang mereka miliki, tetapi dari jumlah dan kualitas
hubungan sosial yang mereka jaga. Kesuksesan seseorang tidak terletak pada
jumlah rekening mereka di Bank, tanah atau harta lain yang mereka miliki,
tetapi dari banyaknya hubungan, teman, keluarga, dan tamu yang berkunjung dan
menginap di Rumah mereka.
Banyak
penelitian yang terkait dengan pengaruh hubungan sosial, teman, dukungan
kelompok terhadap proses penyembuhan, dan bahkan harapan hidup seseorang. Sudah
lebih dari 20 tahun saya sebagai internist, pengalaman di bangsal dalam merawat
pasien, menunjukkan pentingnya interaksi sosial ini. Pasien yang sering mendapatkan
kunjungan dari temannya, dukungan kuat dari keluarganya, saya lihat proses
penyembuhannya lebih cepat, angka pulang paksanya lebih rendah, mereka tidak
banyak mengeluh, dan barangkali angka kematiaanya juga lebih kecil.
Penelitian yang
dilakukan pada 86 wanita dengan kanker payudara yang sudah mengalami metastase,
yang menerIma terapi yang sama, tetapi satu kelompok, disamping itu juga
mendapatkan dukungan pertemuan grup sekali dalam seminggu. Ternyata mereka yang
mendapatkan dukungan grup ini mempunyai rata-rata harapan hidup 2 kali lebih
lama dari kelompok yang tidak, hanya mendapatkan terapi seperti biasa.
Tidak hanya itu, mereka yang aktif menghadiri pertemuan kelompok juga
lebih baik kualitas hidupnya, dan lebih bahagia. Lalu, apa sebabnya hubungan
sosial yang positif mempunyai pengaruh terhadap kesehatan seseorang, bahkan
harapan hidupnya? Jawabannya sangat sederhana sekali, coba anda berkumpul
dengan teman-teman anda. Barangkali sudah puluhan tidak ketemu, kemudian
melaksanakan reuni. Apa yang anda rasakan ketika berada di tengah-tengah
mereka? Pasti anda akan banyak ketawa, bercengkrama, senang, gembira, bahagia.
Dan, andaikan anda punya masalah, stress waktu itu, stress itu pun akan hilang.
Maka, salah satu pengaruh hubungan sosial yang positip adalah membantu anda
mengelola stress. Hubungan yang baik dengan anak, pasangan anda, keluarga
besar, teman, tetangga dan bahkan siapa-pun juga dapat menekan hormon kortisol
yang tinggi pada saat Anda stress. Seperti diketahui hormon kortisol ini, yang dikenal
sebagai hormon stress yang membuat jantung anda berdebar cepat, tekanan darah
anda naik, keringat dingin bercucuran, otot-otot menjadi tegang, dan anda
bisa tidak tidur sepanjang malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar