Minggu, 04 Januari 2015

Pelapisan Sosial dan Kesamaan



          Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok social. Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Masyarakat tidak dapat dibayangkan tanpa individum begitu juga individu tidak dapat dibayangkan tanpa adanya masyarakat. Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem social masyarakat kuno. Pendapat tradisional tentang masyarakat primitive sebagai masyarakat yang komunitas yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar.
            Jika kita tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis lapis diantara masyarakat yang primitive, maka lebih balik mendekati sistem komunisme. Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Oleh karena sifatnya yang tanpa sengaja inilah maka bentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervarisi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan yang berlaku. Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Sistem pelapisan yang dibetuk dengan sengaja ini dapat kita lihat. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :
1.      Sistem fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat
2.      Sistem skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas
Di dalam sistem ini permindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Sebagaimana masyarakat terbagi ke dalam ;
1.      Kasta brahmana : kasta golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi
2.      Kasta ksatria : kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua
3.      Kasta waisya : kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga
4.      Kasta sudra : kasta dari golongan rakyat jelata
5.      Paria : golongan dari mereka yang tidak memiliki kasta. Yang termasuk golongan ini misalnya kaum gelandangan, peminta dan sebagainya.

Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat,sistem pelapisan masyarakat yang terbuka sangat menguntungkan. Sebab setiap warga negara diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain. Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini ;
1.      Masyarakat terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
2.      Masyarakat terdiri dari tiga kelas adalah kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah
3.      Sementara itu ada pula kita sering dengar kelas atas, kelas menengah, kelas menengah atas dan kelas menengah bawah, kelas bawah.
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Adanya kekuasaan negara seolah olah hak individu lambat laun dirasakan sebagai suatu yang menganggu. Dalam UUD’45 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan denganadanya persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara jelas. Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat pada umumnya tanpa adanya perbedaan.
Dalam pengertiannya elite itu menunjuk sekolompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam cara pemakainnya yang lebih umum elite dimaksudkan ; posisi didalam masyarakat di puncak struktur-struktur social yang terpenting, yaitu posisi yang tinggi didalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, agama, politik. Tipe masyasarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Didalam suatu lapisan masyarakat tentu ada sekolompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan.
Dalam suatu kehidupan social yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu ada kecederungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting. Didalam masyarakat heterogen tentu banyak nilai yang dijadikan panutan karena setiap golongan atau suku bangsa pasti memiliki kebiasaan. Tujuan yang hendak dicapai haruslah terikat dan merupakan tujuan bersama kepandaian dalam menyesuaikan diri terutama elite baru dapat membantunya secara efektif dalam mengarahkan masyarakat untuk mencapai  tujuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar