Masyarakat terbentuk dari
individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang
tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok
social. Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang
sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Masyarakat tidak dapat dibayangkan
tanpa individum begitu juga individu tidak dapat dibayangkan tanpa adanya
masyarakat. Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis
kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem social masyarakat kuno.
Pendapat tradisional tentang masyarakat primitive sebagai masyarakat yang
komunitas yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar.
Jika kita tidak dapat menemukan
masyarakat yang tidak berlapis lapis diantara masyarakat yang primitive, maka
lebih balik mendekati sistem komunisme. Proses ini berjalan sesuai dengan
pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Oleh karena sifatnya yang tanpa sengaja
inilah maka bentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervarisi menurut
tempat, waktu, dan kebudayaan yang berlaku. Sistem pelapisan yang disusun
dengan sengaja ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Sistem pelapisan yang
dibetuk dengan sengaja ini dapat kita lihat. Didalam sistem organisasi yang
disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :
1. Sistem fungsional, merupakan pembagian kerja kepada
kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan
yang sederajat
2. Sistem skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut
tangga atau jenjang dari bawah ke atas
Di dalam sistem ini permindahan anggota masyarakat ke
lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali
ada hal-hal yang istimewa. Sebagaimana masyarakat terbagi ke dalam ;
1.
Kasta brahmana :
kasta golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi
2.
Kasta ksatria :
kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua
3.
Kasta waisya :
kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga
4.
Kasta sudra :
kasta dari golongan rakyat jelata
5.
Paria : golongan
dari mereka yang tidak memiliki kasta. Yang termasuk golongan ini misalnya kaum
gelandangan, peminta dan sebagainya.
Dalam
hubungannya dengan pembangunan masyarakat,sistem pelapisan masyarakat yang
terbuka sangat menguntungkan. Sebab setiap warga negara diberi kesempatan untuk
bersaing dengan yang lain. Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada
beberapa macam. Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini ;
1.
Masyarakat
terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
2.
Masyarakat
terdiri dari tiga kelas adalah kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah
3.
Sementara itu
ada pula kita sering dengar kelas atas, kelas menengah, kelas menengah atas dan
kelas menengah bawah, kelas bawah.
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan
masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai
anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat
maupun terhadap pemerintah dan negara. Adanya kekuasaan negara seolah olah hak
individu lambat laun dirasakan sebagai suatu yang menganggu. Dalam UUD’45
mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan denganadanya persamaan derajat dan
hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara jelas. Hukum dibuat dimaksudkan
untuk melindungi dan mengatur masyarakat pada umumnya tanpa adanya perbedaan.
Dalam pengertiannya elite itu menunjuk sekolompok
orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam cara pemakainnya
yang lebih umum elite dimaksudkan ; posisi didalam masyarakat di puncak
struktur-struktur social yang terpenting, yaitu posisi yang tinggi didalam
ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, agama, politik. Tipe masyasarakat
dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Didalam suatu lapisan
masyarakat tentu ada sekolompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka
yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan.
Dalam suatu kehidupan social yang teratur, baik dalam
konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu
ada kecederungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu
golongan yang penting. Didalam masyarakat heterogen tentu banyak nilai yang
dijadikan panutan karena setiap golongan atau suku bangsa pasti memiliki
kebiasaan. Tujuan yang hendak dicapai haruslah terikat dan merupakan tujuan
bersama kepandaian dalam menyesuaikan diri terutama elite baru dapat
membantunya secara efektif dalam mengarahkan masyarakat untuk mencapai tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar