Minggu, 04 Januari 2015

Penagalaman masyarakat dan kebudayaaan



Masyarakat kita sekarang sudah melupakan jati idiri budayanya sebagai warga indoneisa. Mereka lebih tertarik mengikuti budaya asing yang justru membunuh moral bangsa. Contohnya saja anak muda sekarang yang tidak peduli dengan budaya ketimuran yang menjunjung tinggi norma kesopanan dan kesantunan.
ada era globalisasi 2013 ini kutuk tidak lagi dipercaya para kawula muda. Kutuk mengutuk mungkin hanya akan ada di cerita legenda anak yang durhaka seperti Malin Kundang, Sangkuriang, Si Mardan dan lain sebagainya. Cerita tersebut hanyalah sebuah cerita dongeng yang diceritakan saat kawula muda masih kanak-kanak. Namun pernahkah kawula muda berpikir jika hal itu benar-benar terjadi di kehidupan nyata? Mungkin sulit diterima oleh akal sehat manusia cerita ataupun kejadian setragis cerita yang disampaikan dalam legenda tersebut tetapi bisa saja kejadiannya bukan sekedar anak durhaka menjadi batu mungkin saja kecelakaan yang berakibat fatal bagi masa depan kawula muda sendiri.
Pemikiran kawula muda saat ini memang telah jauh meninggalkan cara pemikiran orang-orang yang tradisional.Dahulu anak-anak remaja sangatlah memercayai legenda yang diceritakan kepada mereka tentang tragedi yang akan terjadi apabila dirinya melanggar nasehat dan berbuat tindakan yang kurang beretika. Maka pemandangan zaman dahulu yaitu hubungan antara kawula muda dengan kaum orang dewasa begitu indah dipandang mata. Saling tolong-menolong, saling menghargai dan kesopan santunan terhadap orangtua selalu terlihat dan dirasakan.

Remaja masa kini menganggap bahwa dirinya telah mampu hidup sendiri tanpa memiliki pikiran bahwa sebenarnya dia masih membutuhkan topangan nasehat dari kedua orangtuanya. Telah banyak pemandangan anak yang tidak memilik kesopansantunan terhadap orangtuanya maupun orangtua lain yang lebih tua darinya. Remaja malah menganggap bahwa kaum sepermainannya atau sebayanyalah yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangannya dan remaja biasannya lebih mendegarkan ucapan ataupun ajaran dari teman sepergaulannya. Maka tidak jarang kita melihat banyak kawula muda yang terjerumus terhadap hal-hal yang negatif seperti pergaulan bebas, seks bebas, bahkan menggunakan obat-obatan terlarang bersebab ikut-ikutan gaya dan nasehat teman sepergaulannya.

Remaja yang seharusnya menjadi penerus bangsa kelak setelah dewasa telah banyak terkontaminasi dengan pengaruh buruk lingkungan pergaulannya. Remaja lebih memilih akrab dan sopan terhadap seusianya daripada sopan dan santun terhadap orangtuanya dan orang-orang yang lebih tua dari dirinya. Remaja menganggap bahwa yang lebih mengerti dan memahami diri mereka sepenuhnya adalah sebayanya. Kita dapat menilik cara pandang kehidupan remaja masa kini di lingkungan kita saat ini.

Soekarno, soedirman, moch hatta dan beberapa tokoh lainnya, tidak meminta apapun terhadap negara ini, mereka jujur untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Kita sebagai tunas bangsa wajib mempertahankan negara ini dan memeberikan sesuatu untuk negara ini. Minimal kita bisa berbuat sesuatu untuk keluarga dan tetangga kita.

Seiring waktu berjalan dan indonesia mengalami perubahan yang sangat besar, dari mulai gedung bertingkat, pesawat dan juga hal-hal modern lainnya. Tapi sayang sekali kemajuan jaman ini, seakan-akan bangsa ini melupakan jati dirinya, melupakan budayanya. Banyak diantara mereka malah hidupnya seperti kehidupan bangsa barat.

Tidak ada larang untuk memajukan bangsa ini, tidak ada larang juga untuk mereka yang kehidupannya seperti bangsa barat. Tetapi alangkah baiknya bangsa ini tidak melupakan budayanya, tidak melupakan jati dirinya.
Kita tidak perlu saling menyalahkan, kita juga tidak perlu saling menjatuhkan, tetapi kita harus saling memeperingatkan.Jujur saja, anak muda sekarang seperti tidak mempunyai sopan santun, banyak diantara mereka yang berani melawan orang tua. Melawan guru, melawan kakaknya.

Bagaimana bangsa ini bisa bersaing dengan bangsa lain, klo anak mudanya seperti ini, harapan saya untuk anak muda sekarang jaga baik-baik sopan santunmu. Kamu harus mampu bersaing dengan bangsa lain. Mampu berkompetisi dengan bangsa lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar